Soaking in Daylight: Desain Interior Jepang yang Mewah dan Sederhana

Residence yang Menggabungkan Keindahan Jepang dengan Sentuhan Modern

Desainer Yu Hsuan Lin telah berhasil menggabungkan dua elemen yang tampaknya bertentangan dalam desain interior ini untuk mewujudkan impian klien memiliki ruang hidup yang sederhana ala Jepang namun tetap mewah dan modern. Sejumlah besar material bangunan kayu diterapkan di ruang tamu, sementara dinding berwarna putih-abu-abu mencerminkan esensi gaya sederhana Jepang. Sementara itu, kamar utama dihiasi dengan elemen kaca untuk menciptakan nuansa kemewahan sambil tetap memberikan perasaan hangat seperti yang seharusnya dimiliki oleh sebuah tempat tinggal.

Salah satu fitur unik dari proyek ini adalah kamar utama. Untuk menarik cahaya matahari yang cukup ke dalam ruangan guna meningkatkan kecerahan dan memberikan nuansa kehidupan, desainer menggunakan pintu, jendela, dan rak yang terbuat dari kaca. Kejeniusan ini memungkinkan sinar matahari menyinari area tersebut, sehingga pemilik dapat menyambut setiap pagi dengan semangat dan keceriaan.

Untuk menciptakan lingkungan tinggal yang mewah, desainer menambahkan detail-detail yang halus dan tidak umum dalam proyek desain interior ini. Misalnya, lantai teraso di ruang masuk dan lapisan beton arsitektur di dinding ruang tamu menciptakan suasana yang kaya dan modern namun tetap teratur dan sederhana.

Ruang ini memiliki luas 39-ping dan dilengkapi dengan tiga kamar tidur dan dua ruang tamu. Begitu memasuki tempat tinggal ini, seseorang dapat melihat seluruh interior dari ruang masuk hingga dapur. Konfigurasi ini dibangun dengan metode open-end untuk menciptakan area publik yang harmonis dan santai sesuai dengan kebutuhan klien. Selain itu, keseluruhan desain didominasi oleh warna putih-abu-abu yang dipadukan dengan lantai kayu, lemari sistem, pintu, kursi, dan meja untuk menciptakan nuansa pedesaan yang hangat.

Klien sangat puas dengan interior yang menggabungkan gaya Jepang dengan nuansa modern. Baik itu ruang tamu yang terbuka atau kamar utama, semua area mencerminkan karakteristik dan preferensi klien. Selain itu, aliran lalu lintas yang dirancang dengan sempurna memungkinkan anggota keluarga berinteraksi dengan bebas.

Proyek ini selesai di Taiwan dan memberikan rumah bekas hunian baru dengan pertimbangan dan pengaturan yang hati-hati. Material kayu yang digunakan di ruang tamu, dapur, kamar tidur, dan ruang masuk memungkinkan penghuni selalu merasakan suasana santai. Tekanan yang dirasakan oleh orang-orang saat ini dapat hilang begitu mereka kembali ke rumah; rumah bukan hanya sekadar ruang, tetapi juga tempat pelarian dari kehidupan perkotaan yang melelahkan.

Salah satu tantangan terbesar dalam proyek ini adalah kamar utama. Karena jendela awalnya dirancang dengan buruk, cahaya matahari tidak dapat masuk ke dalam ruangan, yang menyebabkan suasana ruang yang suram dan berantakan. Kondisi ini juga meningkatkan kesulitan desainer dalam merancang fungsi penyimpanan.

Untuk menciptakan suasana yang santai, desainer memilih material bangunan kayu. Material ini dapat dilihat pada lantai, meja dan kursi, lemari sistem, pintu, dinding televisi, dan perabot lainnya. Karakteristik kayu memberikan rasa nyaman dan menenangkan bagi penghuni rumah, serta menciptakan hubungan yang lebih dalam antara pengguna dan rumah. Akhirnya, ruang yang luas memberikan ketenangan bagi semua penghuni, yang mencerminkan tujuan setiap lingkungan tempat tinggal.

Desain interior "Soaking in Daylight" oleh Yu Hsuan Lin telah mendapatkan pengakuan atas keunggulannya. Desain ini memenangkan penghargaan Iron di A' Design Award 2022 dalam kategori Interior Space, Retail, dan Exhibition Design. Penghargaan ini diberikan kepada kreasi yang dirancang dengan baik, praktis, dan inovatif yang memenuhi persyaratan profesional dan industri. Desain ini dihormati karena mengintegrasikan praktik terbaik industri dan karakteristik teknis yang kompeten, memberikan kepuasan dan perasaan positif, serta berkontribusi pada dunia yang lebih baik.